Senin, 28 April 2014

Lawang Sewu yang Penuh Kisah Sejarah hingga Misteri


 Terletak di salah satu pinggiran bundaran tugu muda Semarang di salah satu sudut antara Jl. Pemuda dan Jl. Pandanaran, Bangunan Lawang Sewu nampak anggun menantang pengguna jalan sekitar tugu muda, bagi yang jarang ke Semarang mata tidak ingin lepas memandang bangunan peninggalan Belanda yang dulunya merupakan kantor pusat perusahaan kereta api penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS), bangunan ini berbentuk khas arsitektur Belanda bergaya Art Deco dengan dua menara di bagian depannya, bangunan yang sempat menjadi kantor Djawatan Kereta Api Indonesia ini didesain oleh arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag.
Nama Lawang Sewu itu berasal dari bahasa jawa, kata ‘Lawang’ yang bermakna pintu, sedangkan kata ‘sewu’ bermakna seribu, nama ini diberikan karena masyarakat sering mengatakan bangunan ini memiliki banyak pintu, meski sebenarnya yang nampak adalah jendela yang berukuran besar seringga nampak seperti pintu, dan dalam kenyataannya jumlah jendela dan pintu tidak mencapai seribu, mulai dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907, pada era pendudukan Jepang, bangunan ini pernah diambil alih oleh Jepang, bagian bawah bangunan yang sebelumnya difungsikan sebagai ventilasi pendingin dirubah menjadi tempat pembuangan air, bahkan sebagian lain digunakan sebagai penjara, itulah kenapa lorong di bagian bawah lawang Sewu terdapat kotak-kotak dinding yang sering disebut guide sebagai Penjara duduk, penjara berdiri, dan penjara jongkok.
Dalam perjalanan sejarah pula bangunan ini pernah menjadi saksi biru pecahnya pertempuran lima hari di Semarang yang menjatuhkan ribuan korban jiwa di sekitar bagunan ini, saat ini bangunan bersejarah megah ini lebih dikenal bukan karena sejarah panjangnya, namun lebih disebabkan oleh cerita mistis seputar lawang sewu, hal ini mencuat sejak bangunan ini menjadi lokasi syuting sebuah reality show horror hingga film layar lebar dengan judul sama dengan bangunan ini, semenjak itu banyak yang ke Lawang Sewu karena tertarik dengan lokasi cerita horror tersebut.
Untuk menghilangkan kesan menyeramkan itu, akhirnya Lawang Sewu dipugar sejak tahun 2009, dan diresmikan kembali pada awal Juli 2011, kini Lawang Sewu menampilkan kembali bentuk kemegahan masa lalu yang sebelumnya nampak suram dan mengerikan, kini dibuat lebih bersih, rapi dan megah.
Tour
Untuk masuk ke kawasan wisata Lawang Sewu dikenakan biaya masuk Rp. 10.000, memasukin pintu Lawang Sewu langsung terlihat tangga bangunan ini tepat tegak lurus dengan pintu utama bangunan ini menghubungkan antara pintu depan, ballroom dan lantai di atasnya, di ujung atas tangga nampak sebuah dinding kaca yang berhiaskan ornamen khas Eropa warna warni dan masih nampak seperti aslinya, hampir semua ruang di bangunan ini sangat mirip antara satu dengan lain, di antara ruang ruang itu terdapat pintu yang membentuk lubang lurus dengan pintu di ruang berikutnya sehingga nampak seperti sebuah lorong sempit yang memanjang, di antara ruang-ruang pun juga terdapat lorong yang gelap sehingga memberikan kesan horor jika memandang ke ujung lorong yang gelap.
Petualangan wisata Lawang Sewu juga semakin seru jika anda menyempatkan ke ruang bawah tanang bangunan ini, pintu masuknya berada di ujung belakang bangunan ini, untuk masuk dikenakan biaya lagi Rp. 10.000, biaya ini termasuk diberikan fasilitas pinjam sepatu boot dan senter siap pakai, pengunjung diharuskan menggunakan jasa guide dengan tarif sukarela, hati-hati ketika berada di lorong bawah tanah bagian ini karena sangat gelap dan terkadang tergenang oleh air, guide akan menerangkan beberapa bagian-bagian bersejarah hingga bagian-bagian yang horror, seperti penjara jongkok dan lokasi pembantaian, jika beruntung, pengunjung juga akan diajak mencoba pengalaman seperti pada posisi reality show Uji Nyali dengan senter yang dimatikan.

Sumber : http://www.humpbacktrail.com/lawang-sewu-yang-penuh-kisah-sejarah-hingga-misteri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar