Cerita Nabi Yusuf as
Sebuah Cerita islami yang mengulas tentang cerita nabi yusuf as
lengkap. Ia merupakan utusan Allah yang mendapatkan berbagai ujian dalam
hidupnya. Beliau menghadapi persekongkolan jahat yang justru datang dari
orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya. Mereka merencanakan
untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Nabi Yusuf as masih kecil.
Kemudian Nabi Yusuf as dijual di pasar mesir lalu dia dibeli dengan harga yang
sangar murah. Kemudian beliau menghadapi rayuian dari isteri seorang pria yang
mempunyai jabatan penting saat itu. Ketika ia menolak rayuannya, ia pun
dimasukkan ke dalam penjara. Dalam beberapa waktu, beliau menjadi tahanan di
penjara. Meskipun mendapaatkan berbagai kehinaan, namun pada akhirnya beliau
mampu menduduki tampuk kepemimpinan di Mesir. Beliau menjadi menteri dari raja
yang pertama. Ia memulai dakwahnya di jalan Allah Yang Maha Esa dari panggung
kekuasaan. Ia melaksanakan rencana Allah SWT dan menunaikan perintahnya. 

Asal Usul Nabi Yusuf as
Nabi Yusuf as merupakan putra urutan ke tujuh dari dua belas
petara puteri Nabi Ya’qub as. Merupakan anak dari istri Nabi Ya’qub
yang bernama Rahil. Dari Ibu Rahil ini Nabi Yusuf juga
mempunyai adik bernama Benyamin. Nabi Yusuf dianugrahi wajah yang sangat tampan
oleh Allah SWT, juga dengan tubuh yang tegap sehingga bisa membuat para wanita
terpesona kepadanya.
Kisah cerita Nabi Yusuf as ada dalam satu
surat penuh dalam Al Qur an yang bernama Surat Yusuf. Disebutkan bahwa sebab
turunnya surat suyuf adalah karena orang orang yahudi meminta kepada Rasulullah
SAW untuk menceritakan kepada mereka kisah Nabi Yusuf as. Kisah Nabi Yusuf as
telah mengalami perubahan pada sebagian dant erdapat beberapa penambahan.
Kemudian Allah SWT menurunkan satu surat penuh yang secara terperinci
menceritakan kisah Nabi Yusuf as
Allah SWT berfirman : “Kami menceritakan kepadamu kisah yang
paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum
mengetahui.” (QS. 12 : 3)
Pada suatu waktu Nabi Yusuf as bermimpi melihat sebelas bintang,
mathari, dan bulan semuanya sujud kepadanya, dan mimpinya itu disampaikan
kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub as, sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an
berikut ini :
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : “Wahai
ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan;
kulihat semuanya sujud kepadaku”
“Ayah berkata : “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan
mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk
membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”
(QS. 12 : 4 – 5)
Nabi Ya’qub as mengingatkannya agar jangan sampai Nabi Yusuf
as menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya. Sesungguhnya
saudara-saudara Nabi Yusuf as tidak menyukainya karena kedekatannya dengan
ayahnya dan mereka tidak simpati dengan perhatian Nabi Ya’qub as kepadanya.
Nabi Yusuf as bukanlah saudara kandung mereka di mana Nabi Yusuf as menikahi
isteri kedua yang tidak melahirkan baginya anak-anak kemudian lahirlah darinya
Nabi Yusuf as dan saudara kandungnya. Nabi Ya’qub as merasa bahwa anaknya itu
akan mengemban suatu urusan besar, yaitu keNabian yang berada di sekitarnya.
Cerita nabi yusuf dan saudara-saudaranya
Nabi Yusuf as adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya,
lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain,
terutama setelah ibu kandungnya Rahil meninggal atau wafat ketika Yusuf masih
berusia dua belas tahun.
Perlakuan yang berbeda dari Nabi Ya’qub as kepada
anak-anaknya lainnya menimbulkan rasa iri hati dan dengki di antara
saudara-saudara Nabi Yusuf as yang lain, mereka merasa dianaktirikan oleh
ayahnya yang mereka anggap tidak adil terhadap sesama anak, yaitu lebih
memanjakan Nabi Yusuf as dari pada yang lainnya.
Rasa jengkel terhadap ayah mereka dan iri hati pada Nabi
Yusuf as membangkitkan rasa setia kawan antara sauda-saudara Yusuf, persatuan
dan rasa persaudaraan yang akrab di antara mereka.
Rasa sayang Nabi Ya’qub as kepada Nabi Yusuf as dan adiknya
Bunyamin nampak sangat jelas. Rasa iri hati dan kebencian saudara-saudaranya
juga tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Rasa sayang Nabi Ya’qub as kepada Nabi
Yusuf dan Bunyamin adiknya sebenarnya cukup wajar, karena Nabi Yusuf dan adiknya
tidak memiliki ibu karena telah meninggal dunia ketika melahirkan Bunyamin.
Karena sebab itulah Nabi Ya’qub sangat menyayangi Nabi Yusuf as dan adiknya
Benyamin. Terlebih lagi saat Nabi Ya’qub mendengar dan mengetahui akan mimpi
Nabi Yusuf as. Semakin bertambah pula pengawasannya untuk keselamatan Nabi
Yusuf as dan adiknya. Hal ini menyebabkan bertambahnya kedengkian dan kebencian
saudara-saudara terhadap Nabi Yusuf as dan adiknya.
Cerita nabi yusuf dibuang ke sumur
Cerita Nabi Yusuf as, suatu hari saudara-saudara
Nabi Yusuf as yang memberi dan dengki kepadanya berkumpul dan bermusyawarah
untuk mengemukakan perasaan mereka masing-masing atas perlakuan Ayah mereka
yang mereka anggap tidak adil kepada anak-anaknya. Dalam musyawarah ini
banyumin tidak diikut sertakan karena ia adalah adik kandung Nabi Yusuf as,
mereka memutuskan agar Nabi Yusuf as dibuang saja.
Terjadilah dialog antara mereka dengan ayahnya dengan penuh
kelembutan namun dedam yang tersembunyi di hati. Dalam hal ini diterangkan
dalam Al Qur’an berikut ini :
“mereka berkata : “wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak
mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang
yang menginginkan kebaikan baginya. Biarlah dia pergi bersama
kami besok pagi, agar ia (dapat) bersenang-sendang dan (dapat) bermain-main,
dan sesungguhnya kami pasti menjaganya”
“berkata Ya’qub : “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf
amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang
kamu lengah dari padanya”
“Mereka berkata : “Jika ia benar-benar dimakan serigala,
sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah
orang-raong yang merugi” (Qs 12 : 11 – 14)
Mereka membujuk ayahnya agar mengizinkan Nabi Yusuf as pergi
dengan mereka. Akhirnya mereka berhasil meyakinkan ayahnya yang sangat khawatir
kalau-kalau Nabi Yusuf as dimakan oleh serigala. Apakah ini masuk akal? Kami
sepuluh orang laki-laki, maka mana mungkin kami yang banyak ini lalai darinya?
Sungguh kami akan kehilangan sifat kejantanan kami seandainya terjadi peristiwa
itu. Kami jamin bahwa tidak ada seekor serigala pun akan memakannya. Karena itu,
tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Mereka pun berhasil mengajak Nabi Yusuf as pada hari
berikutnya dan pergi dengannya ke gurun. Mereka menuju tempat yang jauh belum
pernah mereka tempuh. Mereka mencari sumur yang disitu sering dilewati oleh
para kafilah dan mereka berencana untuk memasukkan Nabi Yusuf as ke dalam sumur
itu. Allah Yang Maha Mengetahui mengilhamkan kepada Nabi Yusuf as bahwa ia akan
selamat, maka tidak perlu takut. Allah yang maha kuasa menjamin bahwa Nabi
Yusuf as akan bertemu dengan mereka pada suatu hari dan akan memberi tahu
mereka apa yang mereka lakukan kepadanya.
Nabi Yusuf as sempat melakukan perlawanan kepada mereka,
namun mereka memukulinya dan mereka memeritahkannya untuk melepas bajunya, lalu
mereka menceburkannya ke dalam telah dalam keadaan telanjang. Kemudian Allah
Yang Maha Kuasa mewahyukan kepadanya bahwa ia akan selamat dan karean itu ia
tidak perlu takut. Di dalam telah itu terdapat air, namun tubuh Nabi Yusuf as
tidak terkena hal yang membahayakan. Ia sendirian duduk di sumur itu, kemudian
ia bergantungan dengan batu.
Kemudian saudara-saudara yang benci kepada Nabi Yusuf itu
menyembelih hewan sejenis kambing atau rusa, lalu melumurkan darah palsu ke
pakaian Nabi Yusuf as. Mereka lupa untuk merobek-robek pakaian Nabi Yusuf as.
Mereka malah membawa apakain sebagaimana biasanya (masih utuh) dan hanya
berlumuran darah. Peristiwa ini terjadi di malam yang gelap. Sementara itu, si
ayah duduk di rumahnya lalu anak-anaknya masuk menemuinya di tengah malam di
mana kegelapan malam menyembunuikan kegelapan dan kegelapan kebohongan yang
siap ditampakkan. Nabi Ya’qub bertanya : “Mengapa kalian menangis? Apakah
terjadi sesuatu pada kambing?Mereka berkata sambil meningkatkan tangisnya,
seperti diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari
sambil menangis”
“Mereka berkata : “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami
pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami,
lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami,
sekalipun kami adalah orang-orang yang benar” (Qs 12 : 17 – 18)
Nabi Ya’qub as memegang pakaian anaknya. Lalu ia
mengangkat pakaian itu dan memperhatikannya di bawah cahaya yang terdapat dalam
kamar. Ia membalik-balikkan baju itu di tangannya namu ia melihat bahwa pakaian
itu masih utuh dan tidak ada tanda-tanda cakaran atau robek. Serigala apa yang
makan Nabi Yusuf as? Apakah ia memakan dari dalam pakaian tanpa merobek
pakaiannya? Seandainya Nabi Yusuf as mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh
serigala, semestinya pakaian tersebut akan robek. Seandainya ia telah melepas
bajunya untuk bermain dengan saudara-saudaranya, maka bagimana pakaian tersebut
dilumiri dengan darah sementara saat itu tidak menggunakan pakaian?
Berdasarkan bukti-bukti itu, Nabi Ya’qub as mengetahui
bahwa mereka berbohong. Nabi Yusuf as tidak dimakan oleh serigala. Nabi ya’qub
mengetahui bahwa anak-anaknya berbohong, ia mengungkapkan hal itu dalam
perkatannya yang tersebut dalam Al Qur an :
“Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran)
dengan darah palsu. Ya’qub berkata “sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang
baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesbaran yang baik itulah (kesabaranku).
Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu
ceritakan” (Qs 12 ; 18)
Demikianlah perilaku Nabi Ya’qub dengan bijaksananya.
Ia meminta agar diberi kesabaran dan memohon pertolongan kepada Allah SWT atas
apa yang mereka lakukan terhadap putra kesayangannya.
Cerita Nabi Yusuf as ditemukan di sumur
Kemudian, ada kafilah yang sedang berjalan menuju Mesir,
yaitu satu kafilah besar yang berjalan cukup jauh sehingga dinamakan Sayyarah.
Semua kafilah itu menuju sumur, mereka berhenti untuk menambah air. Mereka
menghulurkan timba ke sumur. Lalu Nabi Yusuf as bergelantung pada timba
tersebut. Orang yang mengulur timba mengira bahwa timbanya telah penuh dengan
air. Namun setelah dilihat, kafilah itu terkejut sambil berkata “Hai, alanglah
gembiranya kita, mendapat seorang anak yang tampan”
Pada saat itu aturannya adalah bahwa siapa yang menemukan
sesuatu yang hilang, maka ia yang akan menjadi pemiliknya. Awalnya orang yang
menemukannya sangat senang, namun ia berfikir mengenai tanggung jawab yang
harus ditanggungnya, lalu muncullah rasa khawatir dalam dirinya. Kemudian untuk
menghindari hal yang mengkhawatirkan tersebut ia berencana untuk menjualnya
ketika tiba di mesir.
Nabi Yusuf as dijual di pasar
Setelah orang yang menemukan Yusuf itu tiba di mesir ia
segera menjualnya di pasar dengan harga yang sangat murah, ketika itu Yufus
dibeli orang salah satu pembesar di Mesir. Pembesar itu mengambil Nabi Yusuf
as dan menjadikan anak angkatnya, dirawatnya Yusuf dengan baik oleh
isteri pembesar itu. Isteri pembesar itu bernama Zulaikha, mulai saat itu Nabi
Yusuf as tinggal bersama mereka. Seperti diterangkan dalam Al Qur’an berikut
ini :
“Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu
menyuruh seorang mengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata ;
“Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan dia
sebagai barang dagangan. Dan Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yiatu beberapa dirham saja,
dan mereka tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. Dan orang mesir yang membelinya
berakata kepada istrinya: “Berikanlah kepadanya empat (dan layanan) yang baik,
boleh jadi ia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak” dan
demikian pulalah kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi
(mesir), dan agar kami ajarkan kepadanya ta’bir mimpi. Dan Allah berkuasa
terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya” (Qs 12 : 19
– 21)
Lelaki yang membeli Nabi Yusuf as bukanlah orang sembarang
tetapi ia seorang yang penting. Ia termasuk seseorang yang berasal dari
pemerintah yang berkuasa di Mesir. Ia adalah seorang menteri di antara
menteri-menteri raja yaitu ketua menteri yang bernama Al Aziz. cerita
nabi yusuf lengkap ini masih berlanjut yaitu tentangkisah nabi yusuf dan
zulaikha.
Sumber : http://ceritaislami.net/cerita-nabi-yusuf-lengkap-dibuang-di-sumur-dijual-di-pasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar